5 Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung brainly merupakan bagian dari proses produksi untuk menciptakan barang sesuai keinginan dari pemegang saham. Seluruh perusahaan berhak mengadakan pemakaian tenaga kerja atau karyawan dengan pemberian insentif dan gaji sesuai keinginannya.
Contoh biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung di perusahaan manufaktur, jasa dan dagang perlu memperhatikan catatan atas laporan posisi keuangan. Jurnal pemberian gaji dan tunjangan bagi karyawan harus memperhatikan pajak penghasilan pasal 21 untuk melihat kemampuan perusahaan saat proses pembayaran upah.
Bagaimana cara menghitung biaya tenaga kerja tidak langsung diperlukan sebagai sarana menciptakan aliran pendapatan kena pajak. Komponen biaya tenaga kerja terdiri dari gaji, upah poko, tunjangan, program upah insentif dan uang yang diberikan atas kinerja karyawan saat melaksanakan aktivitas di kantor atau produksi.
Apa yang Dimaksud Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Pengertian biaya tenaga kerja langsung adalah pengeluaran kas perusahaan dalam rangka mempekerjakan karyawan dalam rangka melaksanakan aktivitas untuk tujuan pemegang saham dalam kurun waktu tertentu. Imbal balik atas pemakaian tenaga kerja adalah gaji dan upah yang dibayarkan per periode, per jam bahkan per bulannya.
Cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung harus dapat mengatribusikan kemampuan perusahaan ketika menyelenggarakan pencatatan. Pemakaian tenaga kerja harus mendapatkan persetujuan dari manajer produksi dan legal dalam rangka memberikan hak dan kewajiban saat bekerja di entitas.
Pengertian biaya tenaga kerja tidak langsung adalah pengeluaran kas perusahaan setiap bulannya yang tidak berkaitan langsung terhadap produk jadi. Metode pembebanan biaya ke produk dapat disesuaikan dengan jenis insentif tertentu. Pembebanan biaya overhead pabrik ke produk bertujuan menghitung laba kotor yang diperoleh perusahaan.
Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong
Contoh Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung di Perusahaan Manufaktur
Contoh biaya tenaga kerja tidak langsung di perusahaan manufaktur harus dapat mengakui adanya pemakaian karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan produksi. Karakteristik activity based costing adalah perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang diselenggarakan perusahaan terhadap penciptaan sebuah produk.
Cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung bertujuan agar kekayaan perusahaan dapat diatribusikan sesuai kemampuan entitas selama satu periode. Dalam perusahaan manufaktur, tenaga kerja terdiri dari karyawan pemasaran, administrasi dan produksi untuk memperhitungkan laba kotornya.
Langkah-langkah menghitung biaya tenaga kerja tidak langsung terjadi ketika PT Masraffi menggunakan satpam (TK/0) dengan gaji per bulan Rp 8.000.000 dan membayarkan iuran pensiun sebesar Rp 100.000. Berapakah total upah dan pph pasal 21 yang harus dipotong atas pemakaian jasa karyawan untuk menjaga dan memelihara barang di gudang adalah
Cara Menghitung PPh Pasal 21 Karyawan Tetap
Gaji per bulan | Rp 8.000.000 |
- Biaya Jabatan | Rp 400.000 |
- Iuran pensiun | Rp 100.000 |
Pendapatan neto sebulan | Rp 7.500.000 |
Pendapatan neto setahun | Rp 90.000.000 |
PTKP | Rp 54.000.000 |
PKP | Rp 36.000.000 |
PPh Pasal 21 | Rp 1.800.000 |
PPh dipotong per bulan | Rp 150.000 |
Baca Juga: Subjek dan Objek Pajak Penghasilan Pasal 21
Jurnal Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Jurnal dan cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat menjadi pedoman ketika lawan transaksi menerima upah dan gaji per bulan. Produktivitas tenaga kerja adalah perhitungan antara jumlah hasil yang didapatkan tenaga kerja saat menjalankan aktivitas untuk keperluan perusahaan.
Bagaimana cara membedakan biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung didasarkan pada keterkaitan dengan produk jadi. Perusahaan berhak membebankan biaya pemakaian bahan baku dan overhead pabrik ke dalam produk jadi sebelum diperhitungkan saat melaksanakan pembayaran tagihan.
Jurnal biaya tenaga kerja langsung dapat dilakukan per periode sesuai kebijakan akuntansi di perusahaan. Biaya proses penggajian karyawan dapat diselenggarakan per bulan untuk memperhitungkan total gaji dan upah yang harus dipersiapkan. Jurnal pencatatan upah dan gaji karyawan dengan pph pasal 21 adalah
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
31/08/2022 | Beban Gaji | Rp 8.000.000 | |
Hutang PPh Pasal 21 | Rp 150.000 | ||
Bank Mandiri | Rp 7.750.000 | ||
Hutang BPJS | Rp 100.000 |
Baca Juga: Cara Menggunakan Modul Proyek di Accurate Deluxe dan Accurate Enterprise
Demikian cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung di perusahaan manufaktur dan jasa. Setiap perusahaan harus menggunakan karyawan agar dapat menjalankan aktivitas bisnis walaupun sudah memiliki robot atau mesin produksi secara otomatis. Keberadaan karyawan akan membantu aktivitas bisnis perusahaan.
0 Response to "5 Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi