Contoh Soal Perubahan Taksiran Umur Manfaat Aktiva Tetap dan Jawabannya
Contoh soal perubahan taksiran umur manfaat aktiva tetap dan jawabannya dijalankan sesuai peraturan menteri keuangan mengenai aset kekayaan perusahaan. Setelah aset dipergunakan, perusahaan dapat menambah masa manfaatnya melalui pengeluaran modal atau capital expenditure yang dibayarkan.
Contoh kasus revaluasi aset tetap adalah perubahan nilai buku yang tercatat menyesuaikan nilai wajar yang ada di pasar. Contoh aktiva tetap yang tidak mengalami penyusutan dan amortisasi adalah tanah. Tanah hanya dapat disusutkan ketiga diambil manfaatnya seperti diperjualbelikan sebagai urugan tanah.
Cara menghitung biaya perolehan dan akumulasi penyusutan perlu mempertimbangkan umur manfaat yang ditentukan perusahaan. Terdapat beberapa kategori aktiva tetap yang disusutkan menyesuaikan usia ekonomisnya. Biaya reparasi rutin dan biaya perbaikan mesin diakui sebagai biaya pengeluaran pendapatan atau revenue expenditure.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penyusutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penyusutan aktiva tetap terdiri dari biaya perolehan, nilai residu dan umur manfaat. Biaya perolehan adalah pengeluaran perusahaan selama menginginkan memiliki sebuah aset. Karakteristik aktiva adalah nilainya yang material dan dipergunakan lebih dari satu periode akuntansi.
Biaya yang menambah manfaat aktiva tetap disebut capital expenditure. Biaya yang digunakan untuk merawat dan memelihara aset tetap agar dapat dipergunakan ketika produksi disebut revenue expenditure. Perubahan umur manfaat akan terjadi ketika perusahaan mengeluarkan biaya modal yang material.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah biaya penyusutan aset tetap adalah nilai residu dan umur manfaat. Cara menentukan usia manfaat sebuah aktiva adalah mengetahui tabel masa manfaat sesuai aturan perpajakan. Nilai residu adalah nilai akhir dari sebuah aset yang mampu diperdagangkan perusahaan.
Baca Juga: Syarat-Syarat Kapitalisasi Biaya Perolehan
Cara Menentukan Masa Manfaat Aset Tetap Menurut Pajak
Cara menentukan masa manfaat aset tetap menurut pajak perlu dipertimbangkan sebagai sarana mengalokasikan biaya penyusutan setiap periodenya. Metode depresiasi aktiva tetap harus mengikuti aturan perpajakan agar terhindar dari koreksi fiskal terutama kewajiban dan aset pajak tangguhan.
Metode penyusutan aset yang tidak mempertimbangkan nilai residu adalah metode saldo menurun berganda. Ketentuan umum perpajakan mengatur bahwa sebuah aktiva tetap tidak diperkenankan memiliki nilai residu. Biaya reparasi dan pemeliharaan menjadi pengeluaran kas untuk mendukung kinerja mesin dan kendaraan.
Contoh soal dan cara menentukan masa manfaat aktiva tetap terdiri dari 4 macam kategori. Masa manfaat selama 4, 8, 16 dan 20 tahun akan menentukan sejauh mana pertanggungjawaban manajemen perusahaan ketika mengalokasikan biaya perolehan dan mendepresiasi sesuai periode yang ditentukannya.
Baca Juga: Tabel Umur Ekonomis Aktiva Tetap Komersial dan Pemerintah Menurut Perpajakan
Contoh Soal dan Jawaban Perubahan Umur Manfaat Aktiva Tetap
Contoh soal perubahan taksiran usia ekonomis aset tetap akan terjadi ketika perusahaan telah mengeluarkan capital expenditure terlalu banyak. Apabila taksiran umur manfaat dirubah, maka entitas tidak perlu melakukan perubahan ditahun sebelumnya tetapi langsung mengubah ditahun berjalan.
Contoh soal dan jawaban perubahan masa manfaat aktiva tetap berdampak pada penurunan kepercayaan pengguna laporan keuangan. Jumlah angka tahun dari sebuah kendaraan yang memiliki umur ekonomis lebih dari 7 tahun hanya menjumlahkan total dari angka pembagi usia manfaat tersebut.
Contoh soal perubahan umur manfaat aktiva tetap terjadi pada PT Masraffi yang menambahkan usia ekonomis selama satu periode. Biaya perolehan kendaraan senilai Rp 42.000.000 dan disusutkan selama 8 tahun. Ditahun kedua, PT Masraffi mengeluarkan capital expenditure yang menambah masa manfaat.
Bagaimana cara menghitung biaya perolehan, umur manfaat, taksiran sisa usia ekonimis dan depresiasi per tahun yang ditanggung perusahaan?
Biaya Perolehan | Rp 42.000.000 |
Umur Manfaat Awal | 8 |
Biaya Depresiasi Per Periode | Rp 5.250.000 |
Nilai Buku akhir tahun ke dua | Rp 31.500.000 |
Taksiran usia manfat baru | 7 |
Biaya Depresiasi setelah perubahan umur manfaat | Rp 4.500.000 |
Baca Juga: Jurnal Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Menurut Pajak
Demikian contoh soal perubahan taksiran umur manfaat aktiva tetap akuntansi keuangan menengah. Depresiasi per periode hendaknya menyesuaikan aturan perpajakan untuk menghindari adanya kewajiban dan aset pajak tangguhan yang mengakibatkan koreksi fiskal pada biaya fiskal ketika melaporkan spt tahunan badan.
0 Response to "Contoh Soal Perubahan Taksiran Umur Manfaat Aktiva Tetap dan Jawabannya"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi