Contoh Kasus Pembiayaan Istishna dan Penyelesaiannya
Contoh kasus pembiayaan istishna dan penyelesaiannya menjadi pertanyaan diskusi yang sulit dilakukan. Rukun dan syarat akuntansi istishna wajib dipenuhi agar transaksi dinyatakan sah. Hal-hal yang menyebabkan transaksi istishna dibatalkan seperti terdapat indikasi barang tidak sesuai kontrak perjanjian.
Contoh soal akuntansi istishna dan jawabannya dapat diberikan perhitungan terutama pendapatan dan harga pokok produksi. Penghasilan adalah seluruh manfaat ekonomis yang didapatkan wajib pajak atas penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak di dalam daerah pabean dan luar daerah pabean.
Implementasi akad istishna dalam perbankan syariah dapat digunakan sebagai dasar penentuan persentase keuntungan di perusahaan. Istishna paralel adalah jual beli barang dagang dimana salah satu pihak berperan sebagai pembeli sekaligus penjual dan hanya memberikan pinjaman modal bagi pihak yang bertransaksi.
Implementasi Akad Istishna dalam Perbankan Syariah
Implementasi akad istishna dalam perbankan syariah diterapkan pada transaksi jualbeli bangunan dan kendaraan. Istishna adalah jualbeli barang dagang dalam jangka panjang yang mengakibatkan berkurangnya manfaat prinsip akuntansi yaitu penandingan antara beban dan pendapatan periode berjalan.
Bagaimana implementasi akad istishna dalam perbankan syariah wajib diselenggarakan untuk mengusahakan keuntungan periode berjalan. Keuntungan dan kerugian transaksi istishna didapatkan ketika estimasi harga pokok produksi tidak sesuai yang mengakibatkan berkurangnya laba ditahan periode tersebut.
Contoh transaksi istishna dalam kehidupan sehari-hari adalah perjanjian pembuatan bangunan yang memerlukan waktu lebih dari satu periode akuntansi. Pengakuan pendapatan pada akad istishna dijalankan menyesuaikan kebijakan akuntansi metode kontrak selesai dan metode prosentase penyelesaian.
Baca Juga: Penyajian Laporan Keuangan Syariah Menurut SAK ETAP
Pertanyaan Tentang Akuntansi Istishna dan Jawabannya
Pertanyaan tentang akuntansi istishna berkaitan dengan pendapatan yang harus diakui selama periode berjalan. Tanggal faktur pajak harus sesuai dengan tanggal invoice karena adanya indikasi perusahaan menerbitkan faktur pajak cacat dan diperkirakan tidak dapat diakui sebagai ppn masukan periode berjalan.
Pertanyaan sulit tentang akuntansi istishna berkaitan dengan pembatalan transaksi ketika aset istishna dalam penyelesaian berhasil dibuat. Termin istishna menjadi dasar untuk melakukan pembayaran tagihan selama periode berjalannya transaksi sesuai kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan tersebut.
Pertanyaan diskusi transaksi akad istishna berlaku untuk peristiwa yang mengakibatkan berkurangnya manfaat ekonomis periode berjalan. Pembatalan akad istishna hanya dapat dilakukan sesuai perjanjian kerjasama yang mungkin tidak dapat ditepati oleh pihak pembeli dan penjual aset istishna dalam penyelesaian.
Baca Juga: Contoh Penghapusan Piutang Tak Tertagih dan Pembahasannya
Contoh Kasus Pembiayaan Akad Istishna di Perbankan Syariah
Contoh kasus pembiayaan istishna dalam kehidupan sehari-hari dapat dilangsungkan untuk menjaga prioritas pembayaran tagihan. Penentuan pendapatan dan biaya atas harga pokok produksi akan mempengaruhi laba ditahan perusahaan terutama ketika melaporkan arus kas periode berjalan dan periode mendatang.
Contoh soal dan jawaban akuntansi istishna dapat dilangsungkan untuk menjalankan transaksi syariah. Pendapatan akad istishna wajib diberlakukan menyesuaikan kebijakan pengakuan penghasilan. Penghasilan diakui ketika entitas memperoleh kepastian pembayaran tagihan yang dilakukan oleh nasabah.
Contoh soal akuntansi istishna terjadi pada PT Masraffi yang membangun gedung dengan harga Rp 78.000.000 dengan harga pokok Rp 14.000.000. Berapakah keuntungan yang didapatkan bank syariah atas pelaksanaan pekerjaan kontraktor untuk transaksi istishna paralel dan bagaimana perhitungan pendapatan istishna?
Tahun | Persentase | Penghasilan | Harga Pokok Produksi | Laba Ditahan |
1 | 30 | Rp 23.400.000 | Rp 4.200.000 | Rp 19.200.000 |
2 | 70 | Rp 54.600.000 | Rp 9.800.000 | Rp 44.800.000 |
JUMLAH | Rp 78.000.000 | Rp 14.000.000 | Rp 64.000.000 |
Baca Juga: Syarat dan Rukun Transaksi Istishna
Demikian contoh kasus pembiayaan akad istishna dalam materi akuntansi syariah. Penyebab akad istishna dibatalkan adalah tidak dipenuhinya perjanjian kerjasama antara penjual dan pembeli ketika menyerahkan aset istishna dalam penyelesaian dan termin istishna ketika bertransaksi akuntansi.
0 Response to "Contoh Kasus Pembiayaan Istishna dan Penyelesaiannya"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi