Contoh Soal Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses mengharuskan perusahaan manufaktur membebankan biaya konversi dan bahan baku di beberapa departemen. Ayat jurnal untuk process costing dan job order costing memiliki perbedaan karena proses produksi dilakukan secara berkelanjutan.
Tujuan utama dari sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses adalah membandingkan pendapatan yang terjadi terhadap biaya produksi departemen yang terlibat. Karakteristik dan ayat jurnal process costing dan job order costing akan melibatkan pencatatan di akuntansi biaya dan keuangan lanjutan.
Pengertian sistem perhitungan biaya pesanan dan proses adalah alokasi biaya yang digunakan per departemen perusahaan yang terlibat. Contoh siklus sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan akan melibatkan pencatatan di perusahaan terutama bagian pembebanan biaya overhead dan biaya bahan baku produk.
Perbedaan Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses Average dan FIFO
Perbedaan perhitungan biaya berdasarkan proses average dan fifo adalah alokasi biaya per unit yang dihasilkan antar departemen di perusahaan. Proses produksi perusahaan manufaktur dilakukan melalui 2 atau 3 departemen untuk dapat menyelesaikan barang hasil produksi yang di pesan pelanggan.
Bedanya perhitungan biaya berdasarkan proses average dan fifo adalah permasalahan ketika adanya produk yang hilang dalam proses produksi. Produk jadi yang ditransfer ke departemen selanjutnya harus dikemas agar mempermudah pembebanan biaya di perusahaan tersebut.
Perbedaan perhitungan biaya berdasarkan proses costing dan job order costing adalah proses produksi dilaksanakan secara besar-besaran dan berkelanjutan karena memiliki sifat yang sama. Perhitungan biaya produk per unit dan keseluruhan akan dilaksanakan pada akhir periode akuntansi.
Baca Juga: Cara Hapus Akun Myob Yang Tidak Bisa Dihapus
Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan dan Proses
Karakteristik sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses adalah mekanisme pengalokasian biaya produk ke produk yang dihasilkan perusahaan. Produk pesanan menjadi proses produksi yang memiliki spesifikasi berbeda bergantung kesepakatan penjual dan pembeli.
Karakteristik sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan akan melibatkan pencatatan dalam akuntansi keuangan dan akuntansi biaya. Bedanya perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses adalah produk yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan tersebut.
Bagaimana karakteristik sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses akan mengalokasikan beberapa biaya produksi berdasarkan produk yang berhasil di buat. Laporan biaya produksi di setiap departemen akan mempertanggungjawabkan beban pembuatan barang jadi tersebut.
Baca Juga: Contoh Soal Rekonsiliasi Bank dan Jawabannya
Contoh Soal dan Jawaban Process Costing
Contoh soal dan jawaban sistem perhitungan biaya berdasarkan proses atau process costing adalah mekanisme pengalokasian biaya produksi ke beberapa departemen sesuai produk jadi yang dihasilkan. Biaya akan diakumulasikan per departemen dan membagi biaya produksi ke beberapa departemen tersebut.
Contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan proses telah terjadi pada PT Masraffi yang memproduksi pakaian. Adapun biaya produksi yang terjadi di departemen produksi sesuai laporan biaya produksi yang telah dilaporkan pihak ppic adalah
Keterangan | Departemen Produksi |
Produk dalam Proses Awal | |
- Departemen Produksi | 10000 Unit |
(BB 100%, BK 70%) | |
- Departemen Pengemasan | |
(BB 100%, BK 80%) | |
Produk Masuk Proses dalam Periode Berjalan | |
- Departemen Produksi | 25000 Unit |
- Departmen Pengemasan | |
Produk dalam Proses Akhir | |
- Departemen Produksi | 6000 Unit |
(BB 100%, BK 60%) | |
- Departemen Pengemasan | |
(BB 100%, BK 60%) | |
Biaya Produksi | |
Produk dalam Proses Awal | |
- Dari departemen produksi | |
- Biaya Bahan | Rp 52.423.000 |
- Biaya tenaga kerja | Rp 68.674.130 |
- Biaya Overhead Pabrik | Rp 92.023.334 |
Periode Berjalan | |
- Biaya Bahan | Rp 24.000.000 |
- Biaya tenaga kerja | Rp 4.230.000 |
- Biaya Overhead Pabrik | Rp 12.420.000 |
Cara menghitung unit ekuivalen dilaksanakan dengan perhitungan prosentase proporsional produk yang terjadi di perusahaan. Adapun langkah-langkah perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah
Departemen Produksi | ||||
Presentase | Presentase PDP | Unit PDP | Unit Ditransfer | Unit Ekuivalen |
- Biaya Bahan | 100,00% | 6000 Unit | 29000 Unit | 35000 Unit |
- Biaya Tenaga Kerja | 70,00% | 4200 Unit | 29000 Unit | 33200 Unit |
- Biaya Overhead Pabrik | 70,00% | 4200 Unit | 29000 Unit | 33200 Unit |
Cara membuat laporan biaya produksi di departemen harus dapat mempertanggungjawabkan biaya yang telah digunakan. Pajak penghasilan badan akan dikenakan atas tambahan manfaat yang diperoleh dari biaya produksi. Adapun laporan biaya produksi yang dihasilkan adalah
PT MASRAFFI | |||||||
LAPORAN BIAYA PRODUKSI | |||||||
Departemen Produksi | |||||||
1. Skedul Produksi | |||||||
Produk Masuk Proses | |||||||
Produk dalam Proses Awal | 10000 Unit | ||||||
Produk Masuk Proses dalam Periode Berjalan | 25000 Unit | ||||||
35000 Unit | |||||||
Produk Ditransfer ke Departemen Selanjutnya | 29000 Unit | ||||||
Produk dalam Proses Akhir | 6000 Unit | ||||||
35000 Unit | |||||||
2. Pembebanan Biaya | |||||||
Keterangan | Biaya PDP Awal | Biaya Periode Berjalan | Total Biaya | Unit Ekuivalen | Biaya Per unit | ||
BB | Rp 52.423.000 | Rp 24.000.000 | Rp 76.423.000 | 35000 Unit | Rp 2.184 | ||
BTK | Rp 68.674.130 | Rp 4.230.000 | Rp 72.904.130 | 33200 Unit | Rp 2.196 | ||
BOP | Rp 92.023.334 | Rp 12.420.000 | Rp 104.443.334 | 33200 Unit | Rp 3.146 | ||
Rp 253.770.464 | Rp 7.525 | ||||||
3. Pertanggungjawaban Biaya | |||||||
Produk Ditransfer ke Departemen Selanjutnya | |||||||
29000 Unit | * | Rp 7.525 | Rp 218.233.856 | ||||
Produk dalam Proses Akhir | |||||||
BB | 6000 Unit | * | Rp 2.184 | Rp 13.101.086 | |||
BTK | 4200 Unit | * | Rp 2.196 | Rp 9.222.812 | |||
BOP | 4200 Unit | * | Rp 3.146 | Rp 13.212.711 | Rp 35.536.608 | ||
Jumlah | Rp 253.770.464 |
Baca Juga: Perbedaan Metode Averaga dan Fifo dalam Pembebanan Biaya
Demikian contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses semoga dapat membantu mengalokasikan biaya produksi atas produk jadi yang berhasil dibuat perusahaan. Tujuan utama dari sistem perhitungan biaya pesanan dan proses adalah membandingkan dengan pendapatan yang terjadi.
0 Response to "Contoh Soal Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi