Contoh Soal PPh Pasal 21 Kenaikan Gaji dan Perhitungannya
Contoh soal pph pasal 21 kenaikan gaji dan perhitungannya dapat dijadikan dasar dalam memotong penghasilan karyawan tetap dan karyawan borongan yang memperolehn bonus dan tunjangan hari raya. Perhitungan pph 21 karyawan masuk tengah tahun dan karyawan berhenti tengah tahun menjadikan adanya kenaikan gaji harus dipotongkan dari gaji bersihnya.
Cara perhitungan pph 21 kenaikan gaji dapat membandingkan antara pajak penghasilan pasal 21 yang telah dipotong pada bulan yang dilewati. Rapel adalah kenaikan gaji yang terdapat pada bulan-bulan berikutnya tetapi di umumkan di tengah tahun pajak.
Contoh-contoh perhitungan pemotongan pph pasal 21 untuk pegawai tetap dengan berbagai kondisi menganut tata cara yang diatur dalam per 16/pj/2016. Bagi pegawai tetap, penghasilan yang dilaporkan dianggap selama satu tahun pajak sebagai dasar pemotongan sebab adanya pendapatan berkesinambungan yang diperoleh perusahaan.
Perbedaan Setahun dan Disetahunkan dalam Menghitung Pajak Penghasilan
Perbedaan setahun dan disetahunkan dalam menghitung pajak penghasilan berkaitan dengan subyek pajak. Kewajiban pajak subyektif pada dasarnya telah ada ketika manusia dilahirkan sehingga bagi karyawan baru masuk ditengah tahun pajak, penghasilannya tidak perlu disetahunkan tetapi dihitung selama periode yang dilakukannya.
Pengertian setahun dan disetahunkan dalam menghitung pajak penghasilan berkaitan dengan tata cara pemotongan pph pasal 21. Penghasilan setahun adalah penghasilan yang diperoleh wajib pajak selama setahun. Penghasilan disetahunkan adalah penghasilan yang diperoleh wajib pajak yang baru bekerja ditengah tahun dan harus dianggap menerimanya selama setahun.
Ditinjau dari sisi karyawan yang menerima penghasilan maka jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua yang dibayarkan oleh wajib pajak boleh dianggap sebagai pengurang penghasilan neto. Jaminan hari tua yang dibayarkan oleh perusahaan tidak boleh dianggap sebagai pengurang penghasilan neto selama sebulan.
Baca Juga: Contoh Soal Saham Treasury dalam Laporan Keuangan
Pada Kondisi Apa Penghasilan Harus Disetahunkan dan Tidak Disetahunkan
Pada kondisi apa penghasilan harus disetahunkan dan tidak disetahunkan bergantung pada kewajiban pajak subyektifnya. Bagi wajib pajak luar negeri, kewajiban pajak subyektif dimulai pada saat memperoleh penghasilan dari suatu negara sehingga penghasilannya harus disetahunkan.
Subyek padak yang perhitungan penghasilan neto tidak disetahunkan adalah karyawan yang memiliki kewajiban subyektif pada awal tahun tetapi baru bekerja ditengah tahun dan berhenti bekerja ditengah tahun. Pajak penghasilan adalah pajak yang dibayarkan untuk setiap kenaikan manfaat ekonomis yang diterima oleh wajib pajak.
Pada kondisi apa penghasilan harus disetahunkan dan tidak disetahunkan berakibat pada pelaporan spt tahunan orang pribadi. Orang pribadi wajib melaporkan penghasilannya yang diperolehnya paling lambat 3 bulan setelah akhir periode perpajakan.
Baca Juga: Contoh Soal Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi
Cara Perhitungan PPh 21 Kenaikan Gaji
Cara perhitungan pph 21 kenaikan gaji karyawan akan mempertimbangkan bulan gaji pokok dan tunjangannya naik. Perusahaan yang telah memotong pajak penghasilan pasal 21 dapat menjadikannya dasar untuk melaporkan penghasilan yang seharusnya kurang dipotong atau lebih dipotong.
Contoh perhitungan pph 21 kenaikan gaji karyawan akan diawal tahun pajak akan mengganggap karyawan tetap mendapatkan penghasilan biasa. Perbandingan antara kenaikan penghasilan dan penghasilan biasa akan terjadi ketika wajib pada dipotong penghasilannya dibulan-bulan berikutnya.
Contoh soal pph pasal 21 kenaikan gaji dan perhitungannya terjadi pada masraffi yang memperoleh gaji pokok pada bulan januari sebesar Rp 4.000.000, tunjangan makan sebesar Rp 500.000, tunjangan sewa kendaraan Rp 500.000 dan tunjangan kesehatan sebesar Rp 1.000.000. Masraffi belum menikah dan tidak memiliki anak serta membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000 setiap bulannya. Berapakah pajak penghasilan yang wajib dipungut perusahaan?
Cara menghitung pph pasal 21 karyawan tetap yang memperoleh gaji bulan sebagai berikut:
Gaji Sebulan | Rp 4.000.000 |
Tunjangan | Rp 1.000.000 |
Jaminan kesehatan | Rp 1.000.000 |
Penghasilan Bruto Sebulan | Rp 6.000.000 |
(-) Biaya Jabatan | Rp (300.000) |
(-) Iuran Pensiun | Rp (50.000) |
(-) Jaminan Hari Tua | Rp - |
Penghasilan Netto Sebulan | Rp 5.650.000 |
Penghasilan Netto Setahun (12 Bulan) | Rp 67.800.000 |
Penghasilan Tidak Kena Pajak | |
(-) Wajib Pajak | Rp (54.000.000) |
(-) Menikah | Rp - |
(-) Tanggungan | Rp - |
Penghasilan Kena Pajak | Rp 13.800.000 |
PPh Pasal 21 | Rp 690.000 |
Pada bulan juli, Masraffi menerima kenaikan gaji menjadi Rp 5.000.000 yang berlaku mulai bulan januari. Perhitungan pajak penghasilan pasal 21 kenaikan gaji secara rapel sebagai berikut.
Gaji Sebulan | Rp 5.000.000 |
Tunjangan | Rp 1.000.000 |
Jaminan kesehatan | Rp 1.000.000 |
Penghasilan Bruto Sebulan | Rp 7.000.000 |
(-) Biaya Jabatan | Rp (350.000) |
(-) Iuran Pensiun | Rp (50.000) |
(-) Jaminan Hari Tua | Rp - |
Penghasilan Netto Sebulan | Rp 6.600.000 |
Penghasilan Netto Setahun (12 Bulan) | Rp 79.200.000 |
Penghasilan Tidak Kena Pajak | |
(-) Wajib Pajak | Rp (54.000.000) |
(-) Menikah | Rp - |
(-) Tanggungan | Rp - |
Penghasilan Kena Pajak | Rp 25.200.000 |
PPh Pasal 21 | Rp 1.260.000 |
PPh Pasal 21 Seharusnya Dipotong Sampai bulan Juni | Rp 630.000 |
PPh yang Telah Dipotong Sampai Juni | Rp 345.000 |
Kekurangan Pemotongan Pajak | Rp 285.000 |
Pajak yang Dipotong Bulan Juli | Rp 105.000 |
Jumlah yang Harus Dibayarkan Bulan Juli | Rp 390.000 |
Baca Juga: Contoh Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun
Cara Mengisi Bukti Potong 1721 A1 dan Contohnya
Cara membuat bukti potong 1721 A1 bagi pegawai tetap akan diberikan pada akhir tahun atau pada saat keluarnya karyawan dari perusahaan. Bukti potong 1721 A1 dapat dijadikan kredit pajak dalam pelaporan surat pemberitahun pajak tahunan orang pribadi.
Cara pengisian spt 1721 A1 akan dilakukan perusahaan setiap bulannya dan wajib dilaporkan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Walaupun bukti potong 1721 A1 dibuat dengan anggapan memperoleh penghasilan selama setahun, tetapi penyetoran pph pasal 21 dilakukan secara bulanan. Adapun cara membuat bukti potong 1721 A1 sebagai berikut.
- Pertama, pilih Isi Spt > Daftar Bukti Potong > A1
- Lalukan pengisian bukti potong 1721 A1 dengan memilih Baru.
- Isikan identitas dan rincian penghasilan yang dipotongkan.
- Pilih menu cetak dan berikan bukti potong ke karyawan tetap.
Demikian contoh soal pph pasal 21 kenaikan gaji dan perhitungannya semoga dapat membantu proses pengkreditan pajak penghasilan tidak final ketika melaporkan spt tahunan orang pribadi.
0 Response to "Contoh Soal PPh Pasal 21 Kenaikan Gaji dan Perhitungannya"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi