Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Pada Perusahaan Manufaktur
Cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur menjadi permasalahan ketika membuat laporan laba rugi. Persediaan barang dagang adalah aktiva perusahaan yang dimiliki dalam rangka dilakukannya penjualan kembali baik melalui proses produksi lebih lanjut atau tanpa mengubah bentuk fisiknya.
Contoh soal metode masuk pertama keluar pertama untuk menentukan besarnya biasa alokasi beban pokok penjualan tahun berjalan agar dapat dibandingkan dengan pendapatan. Laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa dapat digunakan menentukan besarnya beban untuk menghasilkan penjualan diperusahaan.
Bagan alur rumus menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur memiliki kebebasan dalam menentukan sistem persediaan perpetual atau sistem persediaan periodik. Biaya persediaan terdiri dari biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya dalam rangka mempersiapkan bahan baku untuk proses produksi.
Pengertian Persediaan dan Klasifikasi Inventory
Pengertian persediaan menurut para ahli adalah aktiva yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan tahun berjalan baik dilakukan proses lebih lanjut atau tersedia dijual untuk kegiatan perusahaan. Pembelian bersih adalah total pembelian dikurangi dengan retur dan potongan harga yang diberikan oleh supplier.
Pengertian persediaan menurut para ahli diatur dalam PSAK no 14 dimana pada perusahaan manufaktur, terdapat 3 jenis persediaan barang dagang yaitu persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan produk jadi. Barang konsinyasi dari perusahaan lain tidak boleh diakui sebagai aktiva perusahaan kecuali telah dilakukannya penjualan pada periode tersebut.
Klasifikasi persediaan terdiri dari persediaan barang jadi yaitu barang yang siap diperjualbelikan kepada pelanggan. Persediaan dalam penyelesaian yaitu barang yang masih memerlukan proses lebih lanjut. Persediaan bahan baku yaitu inventory yang digunakan dalam kegiatan produksi.
Baca Juga: Contoh Soal Penyusutan Metode Satuan Hasil Produksi
Contoh Soal Harga Pokok Penjualan
Contoh soal harga pokok penjualan menjadikan perusahaan memiliki hak untuk memilih sistem perpetual dan sistem periodik untuk mengakui beban tahun berjalan. Sistem periodik akan menghasilkan saldo akhir persediaan ketika perusahaan melakukan stock opname pada akhir periode.
Contoh soal harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur dapat dilakukan dengan memilih sistem perpetual dalam mencatat persediaan. Sistem perpetual adalah sistem pencatatan persediaan yang mengakui adanya perubahan aktiva tetap ketika barang keluar masuk dari gudang penjual.
Contoh soal dan jawaban harga pokok penjualan terjadi pada PT Masraffi yang membeli persediaan barang dagang sebesar Rp 69.000.000. Perusahaan memperoleh diskon sebesar Rp 100.000 dan saldo awal persediaan adalah Rp 20.000.000. Pada akhir periode jumlah persediaan akhir sebesar Rp 7.000.000 dan PT Masraffi berhasil melakukan penjualan sebesar Rp 100.000.000. Tentukan harga pokok penjualan dan cara perhitungannya?
Baca Juga: Contoh Soal Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun
Rumus Menghitung HPP pada Perusahaan Manufaktur
Rumus menghitung hpp pada perusahaan manufaktur akan memperlihatkan jumlah beban pokok penjualan yang ditanggung ketika perusahaan memperoleh pendapatan. Perhitungan harga pokok penjualan akan terjadi ketika perusahaan menerapkan sistem periodik dalam pencatatan nilai akhir persediaan.
Cara mencari harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
HPP = Persediaan Awal + Pembelian - Retur - Potongan Harga - Persediaan Akhir
Cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur seharusnya dapat dilakukan agar nilai persediaan akhir yang dicantumkan pada laporan posisi keuangan memilik nilai valid dan kredibel. Apabila perusahaan menggunakan metode perpetual tetapi terdapat silish nilai persediaan, maka perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadai nilai akhir persediaan sesuai stock opname.
Contoh perhitungan HPP pada PT Masraffi dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
HPP = Persediaan Awal + Pembelian - Retur - Potongan Harga - Persediaan Akhir
HPP = Rp 20.000.000 + Rp 69.000.000 - 0 - Rp 100.000 - Rp 7.000.000
HPP = Rp 81.900.000
Jurnal sistem persediaan periodik dapat dicatat dengan transaksi pembelian, retur dan penjualan pada akhir periode yaitu:
Transaksi | Keterangan | Debit | Kredit |
Pembelian | Pembelian | Rp 6.900.000 | |
Hutang Usaha | Rp 6.900.000 | ||
Retur Pembelian | Hutang Usaha | Rp 100.000 | |
Retur Pembelian | Rp 100.000 | ||
Penjualan | Kas | Rp 100.000.000 | |
Penjualan | Rp 100.000.000 | ||
Jurnal Penyesuaian | Persediaan | Rp 7.000.000 | |
Beban Pokok Penjualan | Rp 19.800.000 | ||
Retur Pembelian | Rp 100.000 | ||
Pembelian | Rp 6.900.000 | ||
Persediaan | Rp 20.000.000 |
Baca Juga: Contoh Soal Sistem Persediaan Metode Perpetual
Demikian cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur semoga dapat menjadi pilihan dalam menentukan sistem penilaian persediaan yang digunakan oleh perusahaan.
0 Response to "Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Pada Perusahaan Manufaktur"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi