Tujuan Pemeriksaan dan Prosedur Audit Aset Tak Berwujud
Tujuan pemeriksaan dan prosedur audit aset tak berwujud akan membuktikan kewajaran saldo laporan keuangan sehingga akuntan publik terhindar dari risiko audit. Contoh kasus pemeriksaan aktiva tak berwujud pada dasarnya memeriksa amortisasi dan saldo yang dicantumkan pada laporan keuangan.
Pertanyaan tentang pemeriksaan aset tak berwujud memudahkan akuntan publik untuk memeriksa penambahan dan pengurangan aktiva tak berwujud. Memeriksa perjanjian dan kelengkapan bukti audit menjadi perencaan audit yang harus dilakukan dalam proses pembuatan kertas kerja pemeriksaan.
Contoh kertas kerja pemeriksaan akan dilakukan sesuai dengan substantive test dan compliance test. Memahami dan mengevaluasi pengendalian internal klien menjadi faktor utama dalam menentukan pengujian apa yang akan dilakukan oleh akuntan publik.
Tujuan Pemeriksaan Aset Tak Berwujud
Tujuan pemeriksaan aset tak berwujud adalah menguji penambahan, penghapusan dan perhitungan biaya perolehan yang didukung dengan bukti audit yang lengkap dan andal. Otorisasi dan kelengkapan bukti audit harus dilakukan sebab proses pembuktian kewajaran saldo laporan keuangan yang dibuatnya.
Tujuan pemeriksaan aset tak berwujud mengharuskan klien melakukan amortisasi terhadap aktiva tak lancar yang dimilikinya. Pengalokasian biaya perolehan selama umur manfaat menjadikan auditor harus mengakui sebagai beban tahun berjalan atau beban dibayar dimuka.
Proses penghentian pemakaian aktiva tak berwujud dapat dilakukan ketika perusahaan menjual atau tidak terdapat manfaat ekonomis dari aset tak berwujud tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih pelepasan aset tak berwujud harus diakui perusahaan kecuali PSAK 30 yaitu sewa balik.
Baca Juga: Pemeriksaan Liabilitas Jangka Pendek
Prosedur Audit Aset Tak Berwujud
Prosedur audit aset tak berwujud diawali dengan proses mempelajari dan mengevaluasi pengendalian internal yang diterapkan klien. Pengendalian internal yang baik akan mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi data yang dilakukan manajemen perusahaan.
Prosedur audit aktiva tak berwujud dimana akuntan publik harus meminta rincian penambahan, pengurangan, penghapusan dan pelepasan aset tak berwujud. Bukti audit yang diperoleh ketika auditor melakukan pekerjaan lapangan harus dibuatkan dalam bentuk rincian sehingga memudahkan proses pembuatan kertas kerja pemeriksaan.
Kertas kerja pemeriksaan aset tak berwujud akan mendokumentasikan setiap pengujian yang dilakukan mulai dari memeriksa perhitungan matematis dan vouching. Mengapa bukti audit dari pihak eksternal lebih andal dari pihak internal tentunya karena perusahaan tidak bisa membuat bukti transaksi tersebut.
Baca Juga: Contoh Kasus Audit Pemeriksaan Aktiva Tetap dan Penjelasannya
Pertanyaan Tentang Pemeriksaan Aset Tak Berwujud
Pertanyaan tentang pemeriksaan aset tak berwujud tentunya memerlukan bukti audit yang cukup dan andal. Contoh aset yang tidak boleh diakui sebagai aset tak berwujud seperti merk, logo, aktivitas penelitian, aktivitas pelatihan, aktivitas periklanan dan promosi serta proses pembuatan organisasi baru.
Pertanyaan tentang pemeriksaan aset tak berwujud tentunya akan terjadi penurunan nilai aktiva tak berwujud. Metode amortisasi harus dipahami oleh akuntan publik agar dapat menentukan berapakan beban dan akumulasi penyusutan yang terjadi pada tahun pemeriksaan.
Pertanyaan tentang pemeriksaan aktiva tak berwujud haruslah diukur berdasarkan biaya perolehan. Biaya aktiva tak berwujud yang diperoleh sendiri tentunya akan menghasilkan selisih dengan pembelian di pasar. Keuntungan dari proses pembuatan aktiva yang dibangun sendiri tidak boleh diakui sebagai pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Contoh Kertas Kerja Pemeriksaan Aktiva Tak Berwujud
Demikian tujuan pemeriksaan dan prosedur audit aset tak berwujud semoga dapat membantu proses membuat kertas kerja pemeriksaan tentnag pertanyaan pemeriksaan aktiva tak berwujud.
0 Response to "Tujuan Pemeriksaan dan Prosedur Audit Aset Tak Berwujud"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi