Contoh Perhitungan Pph Pasal 21 untuk Penerima Pensiun
Konten [Tampil]
Contoh soal perhitungan pph pasal 21 untuk penerima pensiun dengan batas maksimal biaya pensiun adalah Rp 200.000. Perbedaan biaya jabatan dan biaya pensiun terletak pada jumlah yang diperkenankan sebagai pengurang obyek pajak.
Besarnya pph pasal 21 bagi penerima penghasilan yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 120% dari jumlah pajak terutang. Soal teori pph pasal 21 akan berkaitan dengan ketentuan umum pajak dan dasar hukum pph pasal 21. Pph pasal 21 bagi penerima pensiun berkala adalah seseorang yang pada masa bekerja telah menyetorkan uang ke dana pensiun untuk dilakukan pembayaran pensiun pada saat perolehan manfaat pensiun.
Contoh Soal Perhitungan PPh Pasal 21 untuk Penerima Pensiun
Contoh soal perhitungan pph pasal 21 untuk penerima pensiun hanya akan dikenakan pada saat karyawan telah memasuki usia menerima uang pensiun. Perlu diketahui bahwa nilai maksimal biaya pensiun yang dapat sebagai pengurang pendapatan adalah Rp 200.000 per bulan.
Masraffi (K/3) bekerja pada PT Rafinternet dengan gaji Rp 8.000.000 setiap bulan. PT Rafinternet membayarkan premi asuransi kecelakaan kerja sebesar Rp 50.000 bagi setiap karyawan. Masraffi membayar iuran pensiun sebesar Rp 500.000 ke dana pensiun setiap bulannya dan Masraffi akan memasuki masa pensiun pada 1 Agustus tahun ini.
Contoh soal pph pasal 21 yang harus dikerjakan ialah bagaimana cara menghitung pph terutang pada waktu bekerja dan menerima manfaat pensiun bagi masraffi?
Perhitungan Pph Pasal 21 Gaji Bulanan
Perhitungan pph pasal 21 akan dapat dipergunakan untuk mengisi SPT Form 1721-A1 yang diisikan dengan informasi sebagai berikut:
Gaji Bulanan | Rp 20.000.000 |
Premi asuransi | Rp 50.000 |
- Biaya Jabatan | Rp 500.000 |
Penghasilan netto sebulan | Rp 19.550.000 |
Penghasilan netto setahun | Rp 136.850.000 |
PTKP | |
- Wajib Pajak | Rp 54.000.000 |
- Menikah | Rp 4.500.000 |
- 3 Anak | Rp 13.500.000 |
PKP | Rp 64.850.000 |
Pph terutang setahun | Rp 4.727.500 |
Pph terutang sebulan | Rp 675.357 |
Perhitungan Pph Pasal 21 untuk Penerima Pensiun
Masraffi mendapatkan uang pensiun sebesar Rp 8.000.000 setiap bulan. Bagaimana cara menghitung pajak penghasilan pasal 21 atas uang pensiun yang diterima oleh masraffi?
Uang pensiun | Rp 8.000.000 |
- Biaya Pensiun 5% | Rp 200.000 |
Penghasilan netto | Rp 7.800.000 |
Penghasilan netto 5 Bulan | Rp 39.000.000 |
Penghasilan netto 7 bulan | Rp 136.850.000 |
Penghasilan netto 12 bulan | Rp 175.850.000 |
PTKP | Rp 72.000.000 |
PKP | Rp 103.850.000 |
Pph terutang | Rp 10.577.500 |
Sudah dibayar | Rp 4.727.500 |
Pph terutang 5 bulan | Rp 5.850.000 |
Pph terutang 1 bulan pensiun | Rp 1.170.000 |
Baca Juga: Contoh Perhitungan Pph Pasal 23 atas Royalty
Demikianlah contoh perhitungan pph pasal 21 untuk penerima manfaat pensiun dan iuran hari tua semoga anda paham dengan penjelasan saya ya.
0 Response to "Contoh Perhitungan Pph Pasal 21 untuk Penerima Pensiun"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi