Contoh Soal dan Jawaban Penurunan Nilai Aktiva Tetap Berwujud dan Aset Tak Berwujud
Konten [Tampil]
Contoh soal penurunan nilai aset tetap menjadi bagian dari materi akuntansi pengantar dan akuntansi keuangan menengah. Perlu diketahui bahwa penurunan nilai berbeda dengan depresiasi atau penyusutan terhadap aktiva jangka panjang.
Makalah depresiasi dan penurunan nilai aktiva tetap akan memberikan penjelasan tentang Contoh Soal dan Jawaban Penurunan Nilai Aset Tetap berdasarkan ketentuan PSAK nomor 48. Ciri-ciri aset yang mengalami penurunan nilai adalah terjadinya keusangan, indikasi pelaporan aktiva tetap semakin buruk bahkan adanya restrukturisasi operasi sebagai akibat turunnya nilai aktiva tetap.
Apa itu Penurunan Nilai Aset Tetap?
Penurunan nilai aset tetap adalah kondisi dimana perusahaan mengalami keadaan yang tidak menyenangkan karena nilai buku aktiva telah melebihi nilai terpulihkan. Pada akhir periode, perusahaan harus menilai ulang aktiva yang dimilikinya apakah telah terjadi penurunan nilai atau tidak.Penurunan nilai aset tak berwujud dan aset tetap harus dilakukan penilaian berdasarkan informasi terjadinya perubahan signifikan dalam teknologi, suku bunga meningkat bahkan nilai aset bersih lebih dari kapitalitasi pasarnya.
Mengapa Terjadi Penurunan Nilai Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud?
Mengapa terjadi penurunan aset tetap dan aset tak berwujud disebabkan adanya kejadian luar biasanya yang dialami perusahaan dalam lingkungannya. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai aset tetap dan aset tak berwujud yakni.- Perubahan terhadap kegiatan operasional perusahaan secara mendasar.
- Adanya kerusakan dan keusangan aktiva tetap secara cepat karena bencana alam.
- Suku bungan tahunan meningkat
- Perubahan terhadap penggunaan teknologi.
- Nilai pasar aset tetap turun terlalu jauh dari prediksi dalam pemakaiannya secara normal.
Baca Juga: Materi Revaluasi Aset Tetap: Surplus Revaluasi, Aturan dan Cadangan Revaluasi Aset Tetap
Pertanyaan Mengenai Aktiva Tak Berwujud dan Aktiva Tetap Berwujud
Penurunan aktiva tak berwujud harus dilakukan pengujian dengan masa manfaat yang tidak terbatas secara tahunan. Aset tak berwujud dapat dilakukan pengujian terhadap penurunan nilai pada waktu yang berbeda. Akan tetapi, aset tak berwujud yang baru diakui pada tahun berjaan harus diuji sebelum akhir tahun berjalan tersebut.Contoh soal dan jawaban penurunan nilai aset tetap haruslah tetap melakukan pengujian terhadap nilai goodwill yang timbul. Setiap tahun perusahaan wajib melakukan pengujian nilai goodwill, apabila terjadi penurunan nilai maka dicatat dalam akun impairment loss on goodwill.
Perbedaan Jumlah Terpulihkan dan Nilai Pakai
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset ketika dijual atau biaya penjualan dikurangi biaya penjualan tersebut. Nilai pakai adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan diterima perusahaan ketika aset dijual.Contoh soal penurunan nilai aktiva tetap akan terjadi ketika nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah terpulihkan sehingga akan diakui sebagai rugi penurunan nilai dan nilai buku aktiva akan dirubah menjadi jumlah terpulihkan.
Apabila jumlah tercatat atau nilai buku lebih rendah daripada jumlah terpulihkan maka tidak ada indikasi terjadi penurunan nilai aset tetap.
Baca Juga: Contoh Soal Pertukaran dan Pelepasan Aktiva Tetap Beserta Jurnal Umum
Contoh Soal dan Jawaban Penurunan Nilai Aset Tetap dan Aset tak Berwujud
Contoh soal dan jawaban penurunan nilai aset tetap sering terjadi di perusahaan sektor manufaktur karena mengandalkan mesin untuk melakukan kegiatan operasiona. Contoh soal penurunan nilai aktiva tetap harus diakui dalam transaksi akuntansi sebagai sebuah kerugian luar biasa / extraordinary.Contoh soal penurunan aset tetap terjadi pada PT Masraffi yang membeli mesin produksi tertanggal 1 januari 2020 dengan biaya perolehan senilai Rp 500.000.000 dan dilakukan penyusutan selama 10 tahun serta memiliki nilai residu Rp 10.000.000.
Pada tahun 2023, PT Masraffi melakukan pengujian penurunan nilai aktiva tetap dengan indikasi harga pasar mesin produksi sebesar Rp 300.000.000 dan biaya penjualan senilai Rp 35.000.000 serta nilai pakai Rp 299.000.000. Bagaimana cara menghitung penurunan nilai aktiva tetap yang terjadi di perusahaan?
Baca Juga: Contoh Soal Laporan Likuidasi Persekutuan Firma
Cara Menghitung Penurunan Nilai Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud
Cara menghitung penurunan nilai aset tetap yang harus dilakukan pertama kali adalah menghitung nilai buku atau nilai tercatat dari aset yang telah dibeli. Nilai buku adalah biaya perolehan dikurangi dengan penyusutan yang telah terjadi. Adapun nilai buku dari aset tetap sebagai berikut ini.Biaya Perolehan | Rp 500.000.000 |
Depresiasi | Rp 196.000.000 |
Nilai Tercatat | Rp 304.000.000 |
Cara menentukan jumlah terpulihkan adalah membandingkan antara nilai wajar dengan harga jual dikurangi biaya penjualan. Nilai wajar yang didapatkan adalah Rp 300.000.000 dan harga jual dikurangi biaya penjualan adalah Rp 300.000.000 - Rp 35.000.000 = Rp 265.000.000. Oleh karena itu, yang dipakai untuk jumlah terpulihkan adalah Rp 299.000.000 sebab nilai pakai lebih besar daripada nilai wajar dikurangi biaya penjualan.
Jurnal Penurunan Nilai Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud
Jurnal yang harus dibuat berdasarkan contoh soal dan jawaban penurunan nilai aset tetap yang terjadi pada PT masraffi sebagai berikut ini.Keterangan | Debit | Kredit |
Rugi penurunan nilai | Rp 5.000.000 | |
Akm Penurunan nilai | Rp 5.000.000 |
Demikianlah contoh soal dan jawaban penurunan nilai aktiva tetap dan aset tak berwujud semoga anda paham ya kawan.
0 Response to "Contoh Soal dan Jawaban Penurunan Nilai Aktiva Tetap Berwujud dan Aset Tak Berwujud"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi