Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah
Konten [Tampil]
Nah cara menghitung bagi hasil pembiayaan mudharabah menjadi alasan mengapa laba atau keuntungan dibagi berdasarkan revenue sharing dan profit sharing. Contoh soal perhitungan pembiayaan mudharabah akan memberikan jurnal dan pencatatan mekanisme transaksi yang berlaku.
Contoh kasus akuntansi mudharabah akan memberikan informasi mengenai soal-soal dan pertanyaan tentang pembiayaan mudharabah baik pada saat investasi dilakukan ataupun rukun dan syarat mudharabah terjadi.
Cara menghitung bagi hasil tabungan dan deposito dengan menggunakan prinsip mudharabah sangatlah sering dilaksanakan terutama bagi entitas syariah. Makalah dan jurnal perhitungan bagi hasil menjadi alasan mengapa pemilik modal melanjutkan kerja sama dengan pengelola modal.
Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah
Contoh Kasus Akad Mudharabah dan Penyelesaiannya
Contoh kasus akad mudharabah dan penyelesaiannya akan berkaitan dengan langkah untuk membagikan laba dan rugi sebuah usaha syariah berdasarkan profit sharing dan revenue sharing. Mudharabah adalah kerja sama antara pemilik modal dengan pengelola modal dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari dimana apabila mendapatkan kerugian akan ditanggung sendiri oleh pemilik modal.Nah cara menghitung nisbah bagi hasil mudharabah dapat dilakukan untuk tabungan dan deposito bergantung jenis transaksi yang terjadi. Jurnal dan makalah perhitungan bagi hasil tentunya akan selalu dicatat karena akan mempengaruhi lapora keuangan ya.
Contoh kasus akuntansi akad mudharabah dan penyelesaiannya terjadi ketika PT Masraffi pada tanggal 3 juli 2020 mengadakan perjanjuan mudharabah dengan perbankan syariah. Pada tanggal 30 juli perbankan syariah melaporan keuntungan yang diperolehnya sebagai berikut ini.
Laporan Laba Rugi
|
|
Pendapatan
|
Rp
75.000.000
|
HPP
|
Rp 40.750.000
|
Laba Kotor
|
Rp
34.250.000
|
Beban macam-macam
|
Rp 12.000.000
|
Laba Bersih
|
Rp
22.250.000
|
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah
Cara Menghitung Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah
Cara menghitung bagi hasil pembiayaan mudharabah harus sesuai dengan kesepakatan antara pemilik dana dengan pengelola dana karena akan berkaitan dengan pembagian laba ketika mendapatkan keuntungan dan pembebanan rugi yang akan ditanggung oleh pemilik dana.Cara menghitung nisbah bagi hasil mudharabah dapat dilakukan dengan dua cara yakni profit sharing dan revenue sharing. Profit sharing adalah pembagian nisbah mudharabah berdasarkan laba bersih. Adapun laba bersih adalah pendapatan dikurangi seluruh biaya yang dipergunakan untuk mendapatkan laba tersebut.
Nah cara menghitung profit sharing dalam transaksi bagi hasil mudharabah dapat dilakukan apabila pemilik dana mendapatkan bagian 65% dan pengelola dana mendapatkan 35% dari pembagian laba yang terjadi.
Pembagian Nisbah
|
|
Pengelola Dana
|
Pemilik Dana
|
35%
|
65%
|
Rp
22.250.000
|
Rp
22.250.000
|
Rp
7.787.500
|
Rp 14.462.500
|
Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban Bagi Hasil Pembiayaan Murabahah
Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Mudharabah
Cara menghitung nisbah bagi hasil mudharabah dengan menggunakan metode revenue sharing mudah dilakukan karena pembagian laba hanya dilakukan dengan menggunakan pendapatan dikurangi dengan harga pokok pembelian.Nah contoh soal dan jawaban perhitungan pembiayaan mudharabah dapat dilaksanakan ketika pemilik dana mendapatkan bagian 65% dan pengelola dana mendapatkan 35% dari pembagian laba yang terjadi.
Pembagian Nisbah
|
|
Pengelola Dana
|
Pemilik Dana
|
35%
|
65%
|
Rp
34.250.000
|
Rp
34.250.000
|
Rp
11.987.500
|
Rp 22.262.500
|
Baca Juga: Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan MudharabahDemikianlah Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah semoga anda paham dengan penjelasan saya ya.
0 Response to "Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi