Contoh dan Cara Menghitung Nilai Residu Suatu Barang
Konten [Tampil]
Nilai residu didapat dari kesepakatan pendirian sebuah perusahaan yang baik, perusahaan harus yakin dalam menetapkan nilai residu karena berapapun nilai residu yang muncul tidak akan berakibat terhadap pajak.
Cara menentukan nilai residu mobil, peralatan kantor bahkan aset tetap bukanlah perkara yang mudah dikarenakan harus sesuai dengan umur ekonomis dan nilai yang tersisa pada akhir periode apabila aset ingin dijual.
Contoh dan Cara Menghitung Nilai Residu Suatu Barang
Pengertian Nilai Residu
Nilai residu adalah sebuah harga yang diharapkan perusahaan pada akhir pemakaian suatu aset ketika aset tersebut dijual. Nilai residu sebaiknya dapat mencerminkan nilai sebenarnya dari sebuah aset tersebut.Pengertian nilai residu merupakan nilai yang mana perusahaan berharap dari sisa pemakaian sebuah aset pada akhir periode sehingga aset tetap akan dapat menghasilkan uang dan tidak hanya dipergunakan saja.
Baca Juga: Stock Split Adalah ~ Pengertian, Manfaat, Tujuan Stock Split.
Cara Menentukan Nilai Residu
Cara menentukan nilai residu mobil, kendaraan, peralatan kantor bahkan bangunan biasanya membutuhkan jasa aktuaris. Aktuaris merupakan pekerjaan dalam akuntansi yang bertugas untuk menilai sebuah aset perusahaan ketika hendak dijual.Nilai residu didapat dari harga perolehan sebuah aset dikurangkan dengan penyusutan keseluruhan yang didapatkan perusahaan
Baca Juga: Pengertian Wesel ~ Definisi, Syarat dan Perbedaan dalam Akuntansi
Cara Menghitung Nilai Residu Suatu Barang
Cara menghitung nilai residu suatu barang hanya dapat dilakukan ketika semua penyusutan sebuah aset telah didapatkan. Walaupun begitu, untuk memudahkan dalam menilai harga akhir peralatan ketika mau dijual maka sebaiknya menggunakan jasa aktuaris.Agar dapat menghitung nilai residu barang dapat dilakukan sebagai contoh berikut ini:
PT Masraffi memiliki bangunan dengan harga beli Rp 100.000.000 belum termasuk pajak dan membutuhkan dana untuk melakukan pergantian hak milik sebesar Rp 10.000.000. Pada akhir tahun penyusutan diketahui bahwa total penyusutan yang telah terjadi sebesar Rp 100.000.000, maka nilai residu yang tersisa dari suatu barang adalah Rp 10.000.000
Baca Juga: Laporan Arus Kas ~ Pengertian, Kegunaan, Klasifikasi dan Format LaporanDemikianlah Contoh dan Cara Menghitung Nilai Residu Suatu Barang semoga anda paham dengan penjelasan saya ya.
0 Response to "Contoh dan Cara Menghitung Nilai Residu Suatu Barang"
Post a Comment
Saya mengundang Anda untuk Berdiskusi